KLIPING
MATERI
KELAS IX
SEMESTER I
SEMESTER I
Disusun
Oleh :
Ahmad
Baihaqi
17 / IX C
SMPN
5 DEPOK SLEMAN
September
2013
DAFTAR
ISI
1. Mengomentari Dialog Interaktif
2. Menyimpulkan
Dialog Interaktif
3. Fakta
dan Opini Teks Iklan
4. Unsur-unsur
Syair
5. Tema
dan Pesan Syair
6. Musikalisasi
Puisi
7. Iklan
Baris
8. Melaporkan
Peristiwa Secara Lisan
9. Menyunting
Karangan
10. Tema,
Latar dan Pertokohan Cerpen
11. Menganaisis
nilai-nilai kehidupan pada Cerpen
12. Meresensi
buku-buku pengetahuan
13. Membaca
mamindai (antara lain baca index buku)
14. Mengkritik
dan memuji karya seni
15. Menceritakan
kemali isi cerpen
16. Menulis
kembali cerpen yang dibaca
17. Menulis
cerpen dari peristiwa yang pernah dialami
1.
Mengomentari Dialog Interaktif
Dialog adalah
kegiatan berbahasa lisan antara dua orang atau lebih. Dialog umumnya berisikan
tanya-jawab untuk saling bertukar pikiran mengenai suatu persoalan ataupun
peristiwa. Karena menggunakan bahasa lisan, kalimat dalam dialog umumnya
pendek-pendek dan saling sambung menyambung.
Penggunaan
bahasa lisan dalam dialog juga sifatnya situasional, sehingga sangat mungkin
ragam bahasa nonformal digunakan. Pilihan kata nonformal yang mungkin muncul
adalah aja, tapi, enggak, kenapa, gimana, dan sebagainya. Dialog juga banyak
menggunakan kata-kata seru (interjeksi), seperti wah, ya, sih, ah, asyik, hai,
kok, lho, nah, oh.
Radio dan televisi merupakan media
elektronik yang dapat menjadi sumber berita dan informasi. Di media tersebut,
kita dapat mendengar atau melihat acara dialog. Anda dapat melatih pemahaman
Anda dengan memperhatikan bagaimana para tokoh berdialog dalam acara tersebut.
Contoh Memberi Komentar Terhadap
Dialog :
Pendapat Narasumber
Ujian nasional perlu dihapus dari dunia pendidikan kita karena banyaknya pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan ujian nasional.
Ujian nasional perlu dihapus dari dunia pendidikan kita karena banyaknya pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan ujian nasional.
Komentar (negatif)
Pendapat narasumber tentang penghapusan
ujian nasional karena banyaknya pelanggaran yang terjadi selama ujian sangat
saya hargai. Namun perlu diingat bahwa ujian nasional adalah amanat
undang-undang untuk mengetahui kualitas pendidikan kita. Menurut saya, bukan
ujiannya yang dihapus tetapi perbaikan penyelenggaraan dan pemberian sanksi
yang tegas terhadap semua bentuk pelanggaran.
Komentar (positif)
Saya sedikit setuju dengan narasumber. Ujian nasional menitikberatkan bahwa pembelajaran bertumpu pada kegiatan evaluasi semata. Rasanya tidak tepat jika belajar 3 tahun seseorang diukur hanya dalam waktu 4 hari. Menurut saya ujian nasional tidak perlu dihapus, hanya saja pelaksanaannya bukan sebagai penentu kelulusan, hanya sekedar pengukur hasil belajar nasional.
Saya sedikit setuju dengan narasumber. Ujian nasional menitikberatkan bahwa pembelajaran bertumpu pada kegiatan evaluasi semata. Rasanya tidak tepat jika belajar 3 tahun seseorang diukur hanya dalam waktu 4 hari. Menurut saya ujian nasional tidak perlu dihapus, hanya saja pelaksanaannya bukan sebagai penentu kelulusan, hanya sekedar pengukur hasil belajar nasional.
2.
Menyimpulkan
Dialog Interaktif
Mendengarkan dialog merupakan kegiatan menyimak yang memerlukan
konsentrasi untuk memperoleh informasi dan untuk memahaminya. Dengan
mendengarkan dialog antartokoh, kita akan dapat memahami pandangan setiap tokoh
terhadap suatu masalah. Setelah mendengarkan dialog, kita harus mampu
menyimpulkan isinya dan memahami informasi yang terdapat dalam dialog tersebut.
Dalam dialog beberapa narasumber mengemukakan pendapat yang
saling bertentangan. Itu tentu menyulitkan kamu untuk dapat mengambil simpulan
isi dialog. Untuk memudahkan Anda memahami suatu dialog, Anda harus melakukan
hal-hal berikut ini.
§ mencatat hal-hal penting dalam dialog.
§ menyimpulkan isi dialog.
§ menemukan informasi yang tersurat dan tersirat
dalam dialog.
Contoh Menyimpulkan Isi Dialog :
Leni:
Kebun Bapak ditanami apa aja sekarang?
Kebun Bapak ditanami apa aja sekarang?
Pak Suhlan:
Wah, macam-macam, Len. Ada sayur-sayuran, singkong, pisang, kopi. Pohon albasia, dan mahoni juga Bapak tanam di sini. Semua tanaman yang bisa dimakan, Bapak tanam. Maksud Bapak, ya, daripada menyia-nyiakan lahan, lebih baik ditanami, yang penting menghasilkan.
Wah, macam-macam, Len. Ada sayur-sayuran, singkong, pisang, kopi. Pohon albasia, dan mahoni juga Bapak tanam di sini. Semua tanaman yang bisa dimakan, Bapak tanam. Maksud Bapak, ya, daripada menyia-nyiakan lahan, lebih baik ditanami, yang penting menghasilkan.
Leni:
Tapi, yang menjadi andalan Bapak apa, sih? Maksud saya, yang menjadi penghasilan utama?
Tapi, yang menjadi andalan Bapak apa, sih? Maksud saya, yang menjadi penghasilan utama?
Pak Suhlan:
Yang menghasilkan uang, begitu, ya? Yang Bapak rasakan, ya, dari kopi. Lumayan, kopi yang Bapak hasilkan di sini Bapak jual. Sekali panen, biasa menghasilkan dua atau tiga kwintal. Tanaman yang lain, Bapak gunakan untuk keperluan keluarga Bapak sehari-hari, enggak dijual atau Bapak bagi-bagikan ke tetangga.
Yang menghasilkan uang, begitu, ya? Yang Bapak rasakan, ya, dari kopi. Lumayan, kopi yang Bapak hasilkan di sini Bapak jual. Sekali panen, biasa menghasilkan dua atau tiga kwintal. Tanaman yang lain, Bapak gunakan untuk keperluan keluarga Bapak sehari-hari, enggak dijual atau Bapak bagi-bagikan ke tetangga.
Dari
dialog tersebut, kita dapat membuat catatan seperti berikut.
§ Kebun
Pak Suhlan ditanami oleh berbagai tanaman, mulai dari sayur-sayuran singkong,
pisang, kopi, dan kayu-kayuan.
§ Tanaman
andalan kebun Pak Suhlan adalah kopi. Tanaman ini dapat mendatangkan uang.
Tanaman lainnya hanya digunakan untuk keperluan keluarganya sendiri atau
dibagi-bagikan kepada tetangga.
Kemudian
untuk membuat suatu kesimpulan dari isi suatu dialog, kita harus mengetahui
terlebih dahulu pokok-pokok pembicaraan yang ada dalam dialog itu. Dari catatan
dialog Pak Suhlan dengan Leni di atas, kita dapat membuat kesimpulan sebagai
berikut:
3.
Fakta
dan Opini Teks Iklan
1. Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca pemahaman untuk menemukan informasi yang tepat secara cermat dan penuh kehati-hatian.
Membaca intensif biasanya digunakan untuk
2. Teks Iklan
Iklan dapat kita temukan di media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun di media elektronika (radio, televisi). Hampir semua koran atau majalah menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap hari ada saja orang, lembaga, atau perusahaan yang memasang iklan untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa penawaran produk, jasa, lowongan kerja, atau informasi yang lain dalam kolom iklan.
Iklan yang dimuat pada media cetak menjadi salah satu jenis teks yang masuk dalam golongan teks persuasif. Teks iklan biasanya memuat pujian terhadap produk barang atau jasa yang ditawarkan. Namun demikian, informasi yang termuat dalam teks iklan tersebut belum semuanya merupakan informasi faktual. Artinya, sebagian dari informasi tersebut masih memerlukan pembuktian. Di sinilah diperlukan kejelian pembaca untuk mampu membedakan antara fakta dan opini dari informasi yang dimuat dalam teks iklan di surat kabar. Kemampuan ini akan membuat kita tidak mudah termakan bujukan atau rayuan iklan yang masih perlu didukung bukti nyata.
3. Fakta dan Opini dalam Teks Iklan
Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong dan membujuk khalayak ramai agar memiliki atau memenuhi permintaan di dalam iklan. Jika kalian cermati, bahasa yang digunakan dalam iklan mengandung fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang kenyataannya tidak diragukan. Fakta dalam iklan mencakup identitas produk yang ditawarkan, komposisi, kegunaan, dan sarana penggunaan secara lengkap.
Selain mengandung fakta produk, iklan juga mengandung opini. Opini merupakan kalimat yang digunakan untuk menarik minat pembeli. Pemasang iklan tidak boleh memberikan opini dengan melebih-lebihkan produk. Opini harus didukung fakta-fakta yang ada di dalam produk. Ciri-ciri opini adalah disajikan dengan bahasa yang persuasif.
4. Contoh Fakta dan Opini dalam Teks Iklan
RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Dijual Cepat, Rumah tipe 48/90 di perumahan Kota Wisata -
Cluster Montreal Blok YA 15 No 15. Bebas Banjir, Kondisi
standard dan bagus. Harga 220 jt, nego. Hubungi (021)
82482136, 081288731588 (Farah)
Informasi yang berupa fakta adalah:
a. tipe rumah yang dijual 48/90
b. terletak di perumahan Kota Wisata-Cluster Montreal Blok YA 15 nomor 15,
c. nomor telepon (021) 82482136, 081288731588.
Informasi yang berupa opini adalah:
a. menurut pemasang iklan lokasi perumahan itu bebas banjir (ide pemasang iklan
untuk mempengaruhi pembeli).
b. kondisi standar dan masih bagus (ukuran standar dan bagus tidak jelas,
kebenarannya perlu dibuktikan).
c. ditawarkan dengan harga 220 juta, nego (pemikiran).
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca pemahaman untuk menemukan informasi yang tepat secara cermat dan penuh kehati-hatian.
Membaca intensif biasanya digunakan untuk
2. Teks Iklan
Iklan dapat kita temukan di media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun di media elektronika (radio, televisi). Hampir semua koran atau majalah menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap hari ada saja orang, lembaga, atau perusahaan yang memasang iklan untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa penawaran produk, jasa, lowongan kerja, atau informasi yang lain dalam kolom iklan.
Iklan yang dimuat pada media cetak menjadi salah satu jenis teks yang masuk dalam golongan teks persuasif. Teks iklan biasanya memuat pujian terhadap produk barang atau jasa yang ditawarkan. Namun demikian, informasi yang termuat dalam teks iklan tersebut belum semuanya merupakan informasi faktual. Artinya, sebagian dari informasi tersebut masih memerlukan pembuktian. Di sinilah diperlukan kejelian pembaca untuk mampu membedakan antara fakta dan opini dari informasi yang dimuat dalam teks iklan di surat kabar. Kemampuan ini akan membuat kita tidak mudah termakan bujukan atau rayuan iklan yang masih perlu didukung bukti nyata.
3. Fakta dan Opini dalam Teks Iklan
Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong dan membujuk khalayak ramai agar memiliki atau memenuhi permintaan di dalam iklan. Jika kalian cermati, bahasa yang digunakan dalam iklan mengandung fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang kenyataannya tidak diragukan. Fakta dalam iklan mencakup identitas produk yang ditawarkan, komposisi, kegunaan, dan sarana penggunaan secara lengkap.
Selain mengandung fakta produk, iklan juga mengandung opini. Opini merupakan kalimat yang digunakan untuk menarik minat pembeli. Pemasang iklan tidak boleh memberikan opini dengan melebih-lebihkan produk. Opini harus didukung fakta-fakta yang ada di dalam produk. Ciri-ciri opini adalah disajikan dengan bahasa yang persuasif.
4. Contoh Fakta dan Opini dalam Teks Iklan
RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Dijual Cepat, Rumah tipe 48/90 di perumahan Kota Wisata -
Cluster Montreal Blok YA 15 No 15. Bebas Banjir, Kondisi
standard dan bagus. Harga 220 jt, nego. Hubungi (021)
82482136, 081288731588 (Farah)
Informasi yang berupa fakta adalah:
a. tipe rumah yang dijual 48/90
b. terletak di perumahan Kota Wisata-Cluster Montreal Blok YA 15 nomor 15,
c. nomor telepon (021) 82482136, 081288731588.
Informasi yang berupa opini adalah:
a. menurut pemasang iklan lokasi perumahan itu bebas banjir (ide pemasang iklan
untuk mempengaruhi pembeli).
b. kondisi standar dan masih bagus (ukuran standar dan bagus tidak jelas,
kebenarannya perlu dibuktikan).
c. ditawarkan dengan harga 220 juta, nego (pemikiran).
4.
Unsur-unsur
Syair
Seperti halnya
karya sastra prosa dan drama, syair juga mempunyai unsur-unsur pembentuk syair.
Unsur-unsur pembentuk syair meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik syair terdiri atas hakikat syair dan struktur bentuk syair.
1. Hakikat Syair
Hakikat syair
adalah hal-hal yang diungkapkan penyair dalamsyair. Hakikat syair terdiri atas
tema, rasa, nada, dan amanat ataupesan. Hakikat syair disebut juga isi syair.
Hakikat syair lamasangatlah jelas karena tersurat.
a. Tema/Sense
Tema adalah
gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui syairnya. Tema mengacu pada
penyairnya. Tema syair sangat mudah ditemukan karena tersurat langsung dalam
syair. Jadi, untuk menemukan tema syair kamu harus tahu isi syair.Tema yang
sering digunakan dalam syair seperti tema ketuhanan (religius), kemanusiaan,
cinta, patriotisme, perjuangan,kegagalan hidup, alam, kebaikan, kepahlawanan,
kesedihan, kerinduan, pendidikan, budi pekerti, dan perpisahan.
b. Perasaan/Feeling
Syair
mengungkapkan perasaan penyair. Perasaan penyair dapat berupa sikap, pandangan,
perbuatan, ataupun watakkhusus. Perasaan penyair akan muncul saat menghadapi
sesuatu.Perasaan yang menjiwai syair bisa perasaan gembira, sedih,terharu,
terasing, tersinggung, patah hati, tercekam, tertekan,cemburu, ketakutan,
kesepian, takut, menyesal, dan putus asa.Membaca syair dengan suara keras akan
lebih membantumu menemukan perasaan penyair. Perasaan yang muncul dalam
syairdidasari oleh cara pandang dan pengalaman penyair terhadap sesuatu.
c. Nada/Tone
Nada
mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itulah tercipta nada
syair. Sebuah syair dapat bernada sinis,protes, menggurui, main-main, bercanda,
patriotik, belas kasih,dendam, membentak, memelas, takut, mencekam,
mencemooh,merendahkan, khusyuk, filosofis, mengejek (menghina), meremehkan,
menghasut, mengimbau (menyuruh), dan memuji.
d. Amanat/Tujuan/Intention
Amanat, pesan,
atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca syair.
Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca berdasarkan cara pandang pembaca
terhadap sesuatu. Jadi, setiap pembaca dapat berbeda-beda dalam menentukan
amanat syair. Meskipun demikian, amanat tidak dapat lepas dari tema yang
dikemukakan penyair.
2. Struktur Bentuk Syair
Unsur-unsur pembangun syair sebagai
sesatuan struktur syair. Struktur ini merupakan bentuk atau wujud fisik syair.
Strukturnya meliputi unsur-unsur berikut.
a. Larik/Baris
Larik merupakan
kalimat yang ada dalam syair. Larik-larik syair dibentuk oleh kata-kata yang
indah. Kata-kata ini bias bermakna denotasi atau konotasi. Bahkan, bisa juga
bermakna kias. Larik atau baris merupakan kelompok kata atau kumpulan kelompok
kata.
b. Bait
Bait berupa
kumpulan larik atau kumpulan baris. Jumlah larik dalam bait bisa berbeda-beda.
Bait disebut juga kuplet.
c. Pertautan
Larik-larik
dalam syair saling berhubungan dalam membentuk bait. Bait-bait dalam syair
saling berhubungan. Isi dalam bait syair pun juga harus berhubungan. Pertautan
merupakan pertalian antarlarik atau antarbait yang membentuk kesatuan makna
sebuah syair.
d. Diksi
Diksi disebut
juga pilihan kata. Kata-kata yang digunakan dalam syair harus dipilih.
Kata-kata yang dipilih harus dapat menggambarkan isi syair. Kata-kata dalam
syair bisa berupa kata denotasi atau konotasi.
e. Pengimajian
Pengimajian
disebut juga citraan. Citraan berhubungan dengan pancaindra. Apa yang
digambarkan penulis dapat dilihat dari citraan. Ada beberapa citraan yang dapat
kamu temukan dalam syair. Citraan yang dapat kamu temukan seperti berikut.
Ø Imaji
penglihatan (visual)
Ø Imaji
pendengaran (audio)
Ø Imaji perasaan
(taktil)
Ø Imaji perabaan
Ø Imaji penciuman
f. Rima
Rima atau sajak
biasa disebut persamaan bunyi yang terdapat dalam syair. Persamaan bunyi ini
bisa dilihat di akhir larik. Persamaan bunyi bisa juga dilihat di dalam satu
larik. Selain memiliki unsur intrinsik, syair lama juga memiliki unsure
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun di luar syair tetapi
berhubungan langsung dengan syair. Unsur ekstrinsik merupakan
unsur yang melatarbelakangi terjadinya syair lama. Unsur yang melatarbelakangi syair lama meliputi hal-hal berikut.
unsur yang melatarbelakangi terjadinya syair lama. Unsur yang melatarbelakangi syair lama meliputi hal-hal berikut.
Ø
Latar
belakang pendidikan pengarang
Ø
Latar
belakang budaya
Ø
Latar
belakang social
Ø
Religi
Ø
Adat
Ø
Kebudayaan
Ø
Nilai-nilai
dalam kehidupan masyarakat
5.
Tema
dan Pesan Syair
Syair adalah salah satu
jenis puisi lama yang berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa
masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari bahasa
Arab syu'ur yaqng berarti perasaan dan mengalami perkembangan menjadi kata
syi'ru yang berarti puisi dalam pengertian umum.
Dalam perkembangannya
syair mengalami modifikasi sehingga menjadi khas Melayu dan tidak lagi mengacu
pada tradisi sastra negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam
membentuk syair khas melayu adalah Hamzam Fansuri dengan karyanya antara lain
Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Menurut isinya Syair dapat
dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu :
1. Syair Panji menceritakan tantang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.
2. Syair Romantis yaitu syair yang berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat dalam cerita pelipur lara, hikayat, atau cerita rakyat.
3. Syair kiasan yaitu syair yang berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga, atau buah-buahan.
4. Syair Sejarah yaitu syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
5. Syair Agama yaitu syair yang yang berisi tentang nasihat agama.
1. Syair Panji menceritakan tantang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana.
2. Syair Romantis yaitu syair yang berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat dalam cerita pelipur lara, hikayat, atau cerita rakyat.
3. Syair kiasan yaitu syair yang berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga, atau buah-buahan.
4. Syair Sejarah yaitu syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
5. Syair Agama yaitu syair yang yang berisi tentang nasihat agama.
6.
Musikalisasi
Puisi
Musikalisasi puisi adalah puisi yang
di nanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadi paham,
yang tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi tersebut.
Dengan mengkoloborasikan antara sastra dan musik. Musikalisasi puisi sudah
menjadi sebagian dari sastra dan seni,
Cara proses dari puisi menjadi Musikalisasi puisi :
Cara proses dari puisi menjadi Musikalisasi puisi :
- Baca Puisi.
- Pahami isi puisi
- jika sudah mengetahui isi puisi, coba mencari nada
sesuai isi puisi (nada sedih, senang, kemerdekaan dll)
- setelah melakukan kedua tersebut satukan puisi yang
kita baca dengan musik.
- Musik harus sesuai dengan isi puisi agar pendengar
paham dengan isi puisi karna itulah tujuan Musikalisasi puisi.
7.
Iklan
Baris
Iklan baris
adalah iklan singkat (kecil) yang terdiri atas beberapa baris.
Iklan baris disebut juga iklan mini. Tentu kalian sering menemukan iklan
seperti itu di surat kabar atau majalah. Tujuan iklan itu tidak berbeda dengan
iklan yang lain, yaitu untuk memberi tahu, mengajak, atau menawarkan
suatu produk barang atau jasa kepada pembaca.
Iklan baris dituliskan secara singkat dengan singkatan yang biasa
digunakan. Hal itu dilakukan karena pembayaran pemasangan iklan baris
bergantung pada jumlah baris. Meskipun ditulis singkat serta menggunakan
banyak singkatan, tetapi maksudnya harus dapat atau mudah dipahami
oleh pembaca.
Iklan baris disebut juga iklan mini. Tentu kalian sering menemukan iklan
seperti itu di surat kabar atau majalah. Tujuan iklan itu tidak berbeda dengan
iklan yang lain, yaitu untuk memberi tahu, mengajak, atau menawarkan
suatu produk barang atau jasa kepada pembaca.
Iklan baris dituliskan secara singkat dengan singkatan yang biasa
digunakan. Hal itu dilakukan karena pembayaran pemasangan iklan baris
bergantung pada jumlah baris. Meskipun ditulis singkat serta menggunakan
banyak singkatan, tetapi maksudnya harus dapat atau mudah dipahami
oleh pembaca.
Contoh :
Pak
Andi ingin menjual rumah yang berlokasi di Kartosuro, Surakarta dengan luas
tanah
dan 350 m2 luas bangunan 300 m2. Rumah tersebut ditawarkan dengan harga 800 juta
rupiah dan masih dapat dinego. Fasilitas yang ada, antara lain listrik dan telepon. Lokasi
strategis, pinggir jalan (cocok untuk usaha). Yang berminat dapat menghubungi Pak
Andi dengan nomor telepon (0271) 730567 atau HP. 081458303058.
dan 350 m2 luas bangunan 300 m2. Rumah tersebut ditawarkan dengan harga 800 juta
rupiah dan masih dapat dinego. Fasilitas yang ada, antara lain listrik dan telepon. Lokasi
strategis, pinggir jalan (cocok untuk usaha). Yang berminat dapat menghubungi Pak
Andi dengan nomor telepon (0271) 730567 atau HP. 081458303058.
Iklan baris
berdasar ilustrasi di atas sebagai berikut :
JL. RMH Ktsuro-Ska, LT 350 m2 LB 300 m2
Hrg 800 jt, nego, Fas: List, Tlp, Strgs pgr jl/Cck utk ush.
Hub: Andi (0271) 730567 HP. 081548303058
JL. RMH Ktsuro-Ska, LT 350 m2 LB 300 m2
Hrg 800 jt, nego, Fas: List, Tlp, Strgs pgr jl/Cck utk ush.
Hub: Andi (0271) 730567 HP. 081548303058
Agar lebih
jelas, perhatikan kepanjangan singkatan kata tersebut dibawah ini :
JL : jual list : listrik
RMH : rumah tlp : telepon
LT : luas tanah strgs : strategis
LB : luas bangunan pgr jl : pinggir jalan
Hrg : harga Cck utk ush : cocok untuk usaha
jt : juta hub : hubungi
Fas : fasilitas
JL : jual list : listrik
RMH : rumah tlp : telepon
LT : luas tanah strgs : strategis
LB : luas bangunan pgr jl : pinggir jalan
Hrg : harga Cck utk ush : cocok untuk usaha
jt : juta hub : hubungi
Fas : fasilitas
8.
Melaporkan
Peristiwa Secara Lisan
Setiap
hari banyak kita jumpai peristiwa atau kejadian dari yang kurang aktual sampai
yang paling aktual. Kita dapat menemukan atau memperoleh peristiwa dari media
elektronik, seperti televisi, radio, internet, serta dari media cetak, seperti
koran dan majalah. Sekarang ini, banyak peristiwa mendunia yang terjadi di
dalam atau di luar negeri, bahkan, seringkali peristiwa peristiwa menarik
terjadi di sekitar kita. Agar dapat melaporkan kembali peristiwa dengan baik,
kita perlu mengatur suara. Penggunaan jeda (pemenggalan kata), intonasi, dan
ekspresi yang baik akan membuat cerita menarik dan dapat diterima orang lain.
Hal lainnya adalah pemahaman alur peristiwa yang disampaikan. Urutan cerita peristiwa harus dijelaskan secara akurat, lengkap, dan jelas. Akurat maksudnya informasi yang dilaporkan harus sesuai dengan yang diperoleh, yaitu memperhatikan 5W + 1 H maksudnya, yaitu menggunakan intonasi, jeda, dan pelafalan yang benar.
SIMPATI PENGAMEN DAN GADIS TUNANETRA
Tiga
belas pasangan ibu dan putrinya berhasil menyisihkan 2.000 kontestan lain untuk
masuk ke babak final program Reality Show Mama Mia. Di antara para finalis,
pasangan Ajeng-Mama Cindy dan Fiersha-Mama Aci boleh dibilang paling mencuri
perhatian. Latar belakang mereka menjadi alasan. Ajeng-Mama Cindy, sehari-hari
merupakan pengamen bus kota. Sementara itu, Fiersha merupakan gadis tunanetra
tetapi memiliki kelebihan luar biasa pada kemampuan vokal. Sehari-hari, Ajeng,
Mama Cindy, serta ayah Ajeng, Hary, naik bus kota untuk menjajakan kemampuan
bermusik mereka. Sang ayah memetik gitar, sedangkan istri dan putrinya
melantunkan lagu populer milik Peterpan, Radja, hingga Pinkan Mambo. Biasanya,
keluarga itu mengamen di dalam bus kota nomor 47 jurusan Kali Deres – Kampung
Rambutan.
Suatu
hari, saat tengah mengamen, Ajeng diberi anjuran oleh salah seorang penumpang
bus untuk mendaftarkan diri ke ajang Mama Mia. Ajeng mengaku mendapat banyak
dukungan dari teman-temannya sesama pengamen. Meskipun telah masuk babak final
Mama Mia, di luar waktu latihan dan mengikuti rangkaian acara, Ajeng dan Mama
Cindy tetap mengamen. Sementara itu, Fiersha, meski memiliki kekurangan fisik. Bakat
menyanyinya dapat membuat banyak orang iri. Sejak kecil, dia menyanyi dari
panggung ke panggung, termasuk rekaman di Radio Republik Indonesia (RRI). Sejak
dahulu Fiersha paling suka pelajaran kesenian. Dia nggak pernah minder karena
cacat.
Mama Mia merupakan progam yang diadopsi dari Quinceanera di Telemindo, televisi berbahasa Spanyol di Meksiko. Nilai penjurian yang digunakan sistem vote lock. Ada seratus juri yang memberikan suara. Hasilnya digabung dengan penilaian empat dewan juri utama, yakni Sophia Latjuba, Arzetti Bilbina, Helmy Yahya, dan Ahmad Dhani. Setiap minggunya, akan ada pasangan ibu dan anak yang tereliminasi. Putaran pertama dimulai tadi malam.
Mama Mia merupakan progam yang diadopsi dari Quinceanera di Telemindo, televisi berbahasa Spanyol di Meksiko. Nilai penjurian yang digunakan sistem vote lock. Ada seratus juri yang memberikan suara. Hasilnya digabung dengan penilaian empat dewan juri utama, yakni Sophia Latjuba, Arzetti Bilbina, Helmy Yahya, dan Ahmad Dhani. Setiap minggunya, akan ada pasangan ibu dan anak yang tereliminasi. Putaran pertama dimulai tadi malam.
Sumber:
Solo Pos, 2 September 2007 (dengan perubahan)
9.
Menyunting
Karangan
Menyunting atau mengedit adalah memperbaiki tulisan atau
naskah karangan agar terhindar dari kesalahan sehingga layak baca atau layak
terbit. Hal-hal yang perlu disunting adalah kesalahan ejaan, tanda baca, diksi (pilihan
kata), ketidakefektifan kalimat, dan ketidakpaduan paragraf. Untuk dapat
menyunting tulisan atau naskah dengan baik, diperlukan pengetahuan tentang
kebahasaan dan pengetahuan tentang isi tulisan. Kita harus mengetahui ejaan,
tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan ketepatan paragraf sehingga
akan memperoleh suntingan yang baik.
Orang yang bertugas menyunting tulisan atau naskah disebut
editor atau penyunting. Biasanya, secara profesional, para penyunting bekerja
di usaha penerbitan, percetakan buku, majalah, atau surat kabar.
CONTOH MENYUNTING:
SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA AMBURADUL
Sekarang ini untuk masuk sekolah dasar (SD), pihak sekolah mewajibkan anak-anak sudah
harus dapat membaca dan menulis. Di sini kita berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100% mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah. Setahu saya, membaca dan menulis baru diajarkan di tingkat sekolah dasar. Hal yang menyedihkan bagi para orang tua adalah kenyataan bahwa di taman kanak-kanak (TK) tidak diajarkan membaca dan menulis. Bahkan, di TK Negeri Percontohan di Jakarta pun tidak diajarkan membaca dan menulis sehingga para orangtua seperti saya harus mencari les tambahan bagi anak untuk dapat sekadar lolos masuk ke SD.
Kesimpulannya,
antara TK dan SD tidak nyambung. Pemerintah sepertinya ingin mengejar
ketertinggalan SDM Indonesia dari negara lain dengan cara instan. Kegagalan sistem pendidikan
kita selama ini harus dibayar oleh anak-anak SD dengan melupakan pelajaran dasar yang mudah
dan menggantinya dengan pelajaran yang sulit untuk usianya. Sistem pendidikan di Indonesia
amburadul. Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? RIZKY YALDI
Sumber: Kompas, 26 Agustus 2007
ketertinggalan SDM Indonesia dari negara lain dengan cara instan. Kegagalan sistem pendidikan
kita selama ini harus dibayar oleh anak-anak SD dengan melupakan pelajaran dasar yang mudah
dan menggantinya dengan pelajaran yang sulit untuk usianya. Sistem pendidikan di Indonesia
amburadul. Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? RIZKY YALDI
Sumber: Kompas, 26 Agustus 2007
a. Menyunting
penulisan ejaan
Contoh:
Dia duduk di antara saya dan Melani. salah
Dia duduk di antara saya dan Melani benar
Contoh:
Dia duduk di antara saya dan Melani. salah
Dia duduk di antara saya dan Melani benar
b. Menyunting
tanda baca
Contoh:
Contoh:
Bagaimana ini
Departemen Pendidikan Nasional. (salah)
Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
Bagaimana ini Departemen Pendidikan Nasional? (benar)
c. Menyunting
diksi atau pilihan kata
Contoh: sistim (tidak baku) sistem (baku) nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
Contoh: sistim (tidak baku) sistem (baku) nyambung (tidak baku) menyambung atau berhubungan (baku)
d. Menyunting keefektifan kalimat
Contoh :
- Di sini kita ini berbicara tentang SD Negeri yang notabene 100% mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
- Kita berbicara tentang SD negeri yang notabene 100% mengikuti sistem pendidikan dari pemerintah.
10.
Tema,
Latar dan Pertokohan Cerpen
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari suatu cerita. Tema fiksi termasuk cerpen, umumnya diklasifikasikan menjadi tema jasmaniah, tema moral, tema sosial, dan tema ketuhanan.
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari suatu cerita. Tema fiksi termasuk cerpen, umumnya diklasifikasikan menjadi tema jasmaniah, tema moral, tema sosial, dan tema ketuhanan.
2. Latar
Suatu karya fiksi seperti cerpen harus terjadi pada suatu tempat dan suatu waktu. Hal itu sesuai dengan kehidupan ini yang berlangsung dalam ruang dan waktu. Unsur fiksi yang menunjukkan kepada pembaca di mana, kapan, dan dalam konteks bagaimana kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung disebut setting atau latar.
3. Penokohan dan Perwatakan
a. Jenis-jenis Tokoh
Klasifikasi tokoh ada bermacam-macam. Berdasarkan peranan tokoh tersebut dalam cerita, terdapat tokoh sentral dan tokoh pembantu. Berdasarkan perkembangan konflik cerita terdapat tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memperjuangkan kebenaran dan kejujuran, tetapi tokoh antagonis justru melawan kebenaran dan kejujuran.
b. Cara Memperkenalkan Tokoh dan Perwatakan
1)Analitik, yaitu pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang dan sebagainya.
2)Dramatis, yaitu pengarang memaparkan
watak atau karakter tokoh dengan tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan
melalui cara berikut ini :
a) Pilihan nama tokoh (misalnya nama Sarinem untuk pembantu; Mince untuk gadis yang agak genit; Bonar untuk nama tokoh garang dan gesit).
b) Melalui penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku terhadap tokoh-tokoh lain, dan lingkungannya.
c) Melalui dialog. Watak tokoh dan cara berpikirnya dapat diamati melalui ucapannya.
Selain ketiga hal di atas, unsur intrinsik cerpen juga meliputi alur, amanat, dan sudut pandang. Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu cerita. Alur terbagi atas tiga hal, yakni alur maju, alur mundur, dan alur campuran (gabungan dari alur maju dan alur mundur). Amanatadalah pesan moral yang terdapat dalam cerita. Adapun sudut pandang adalah tempat atau titik dari mana seseorang melihat objek karangan.
11.
Menganaisis
nilai-nilai kehidupan pada Cerpen
Cerpen
merupakan salah satu bentuk karya sastra atau prosa. Cerpen ada yang bersifat
fiktif dan nonfiktif. Cerita yang ditampilkan dalam sebuah cerpen biasanya
hanya sepenggal peristiwa yang terjadi pada seseorang dan focus cerita terletak
pada tokoh utamanya.
Cerpen biasanya juga diterbitkan dan
dibukukan dalam bentuk kumpulan yang disebut buku kumpulan cerpen.
Akan tetapi, sebelum kalian berlatih
menganalisis nilai kehidupan pada cerpen- cerpe dalam satu buku kumpulan
cerpen, terlebih dulu kalian harus memahami tentang unsure-unsur
Intrinsik yang ada di dalamnya.
Pada umumnya, unsure intrinsic
cerpen meliputi hal-hal berikut ini.
1.
Tema adalah
sumber gagasan/ide cerita ataugagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah
karangan.
2.
Alur adalah urutan peristiwa sebab akibat yang menjalin suatu
cerita.
ada alur maju, mundur,dan alur gabung (gabungan dari alur
maju dan alur mundur).
3.
Tokoh adalah pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi
tiga, yakni protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh penentang), dan
tritagonis ( tokoh ketiga).
4.
Sudut
pandang adalah tempat atau titik
dari mana seseorang melihat objek karangan.
5.
Latar adalah watu dan tempat serta keadaan social yang
digunakan pengarang dalam menyusun cerita.
6.
Amanat adalah pesen moral yang terdapat dalam cerita.
Bila kalian cermati, tokoh-tokoh di dalam
cerrpen mempunyai sifatdan melakukanaktivitas seperti kehidupan manusia
sesunggyhnya. Dengan kata lain, cerpen mangandung nilai-nilai kehidupan yang
dapat diambil dari peran masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut.
Di dalam setiap karya satra (termasuk cerpen)
terkandung beberapa nilai yang dapat diteladani atau dipetik hikmahnya. Ada pun
nilai –nilai tersebut antara lain:
1.
Nilai
moral atau keagamaan yaitu
nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan aagama.
2.
Nilai
kemanusiaan atau sosial yaitu
nilai yang berkenaan dengan masyarakat.
3.
Nilai
etika atau susila atau norma yaitu
nilai yang berkenaan dengan budi bahasa, sopan santun, dan
4.
Nilai
estetika atau keindahan yaitu
nilai yang berkenaan dengan seni dan keindahan.
12.
Meresensi
buku-buku pengetahuan
Membaca adalah
kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat. Dengan membaca, kamu akan memperoleh
banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan. Informasi tentang buku
baru sering dimuat di surat kabar atau majalah yang berupa artikel resensi.
Tahukan kamu apa yang dimaksud resensi? Resensi adalah menilai atau menimbang
kelebihan dan kekurangan buku.
Sebuah
resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut.
1. Data buku atau identitas buku
a. Judul buku
Jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang
Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus
menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
1. Data buku atau identitas buku
a. Judul buku
Jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang
Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus
menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
2. Judul Resensi
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks
buku itu.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang
hendak diresensi.
Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman.
Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak
mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan
harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi
buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang
pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap
penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan
yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan
kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku
yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan
nama kamu selaku peresensi.
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang
hendak diresensi.
Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman.
Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak
mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan
harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi
buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang
pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap
penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan
yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan
kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku
yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan
nama kamu selaku peresensi.
Perhatikan contoh resensi berikut!
Judul : Pesona Barat: Analisa Kritis-Historis tentang Kesadaran Warna
Kulit di Indonesia
Penulis : Vissia Ita Yulianto
Penerbit: Jalasutra, Yogyakarta
Cetakan : 1, 2007
Tebal : xvii+170 halaman
KETERPESONAAN
“TIMUR” TERHADAP “BARAT
Definisi
“cantik” kini sudah mengalami pergeseran makna. Idealisme kecantikan yang
terdapat dalam kakawin-literatur pada zaman budaya Jawa, belum mempunyai
hubungan atau kontak dengan budaya Barat menunjukkan kecantikan diasosiasikan
dengan alam, seperti bunga, gunung, laut, dan padanan lainnya.
Di
era 1980-an, perempuan Indonesia tersihir dengan kosmetik lokal yang
menjanjikan kulit kuning langsat bak putri keraton. Kini, cantik dinarasikan
dengan warna kulit yang putih, badan tinggi semampai, dan wajah Indo. Hal ini
terepresentasi dengan munculnya berbagai iklan yang menawarkan produk pemutih
kulit dan wajah.
Bagi
masyarakat, khususnya perempuan Indonesia, memiliki kulit putih bukan semata mata karena warna kulitnya saja, tetapi
juga semua simbol yang melekat padanya: prestise, percaya diri, superioritas,
dan dipandang sebagai satu representasi “Barat”.
Buku
ini menyajikan sebuah konteks bagaimana kolonialisme Belanda, refeodalisme rezim
Orde Baru, dan kapitalisme global menjadi sebuah sinergi dalam membentuk
kesadaran tentang dan perilaku terhadap warna kulit di Indonesia kontemporer.
Di
bawah kolonialisme Belanda, politik diskriminasi dan pemaksaan budaya mengakibatkan
berakarnya mentalitas inlander (konsep rendah diri) dalam masyarakat pribumi. Menganggap
“Barat” sebagai bangsa yang lebih unggul, merasa rendah diri di hadapan mereka,
serta masih adanya mental inlander inilah yang dimaksud penulis sebagai
keterpesonaan bangsa “Timur” yang “terjajah” terhadap “Barat”. (DEW/Litbang
Kompas)
Sumber: Kompas, 26 Agustus 2007
Sumber: Kompas, 26 Agustus 2007
13.
Membaca
mamindai (antara lain baca index buku)
Membaca memindai atau scanning adalah membaca untuk
menemukan informasi secara cepat dan tepat. Membaca memindai sering
dimanfaatkan antara lain untuk:
1. mencari kata dalam kamus,
2. mencari entri pada indeks,
3. mencari nomor telepon,
4. melihat angka statistik,
5. melihat daftar pelajaran, dan
6. melihat jadwal dan sebagainya
Kamu akan memindai suatu indeks dalam sebuah buku. Indeks
adalahm daftar kata atau istilah penting. Halaman indeks terletak pada bagian belakang
atau akhir sebuah buku. Indeks tersusun menurut abjad. Setiap indeks dilengkapi
dengan nomor halaman buku yang terletak di belakang istilah itu.
Ada beberapa
kiat dalam membaca memindai antara lain sebai berikut.
1. Gerakan mata dari atas ke bawah dengan cepat.
2. Apabila istilah yang akan dicari diawali dengan huruf M, kita harus mencari di indeks yang dimulai huruf M pula.
3. Bila informasi telah ditemukan, fokuskan perhatian dan mata pada bagian tersebut.
14.
Mengkritik
dan memuji karya seni
Karya seni adalah ciptaan yang dapat
menimbulkan rasa indah bagi orang yang melihat, mendengar, atau merasakannya. Karya
seni memang indah untuk dinikmati. Karya
seni tidak hanya terbatas pada karya sastra, tetapi juga seni yang lain, seperti seni lukis, seni
musik, dan seni ukir. Kamu tentu pernah
melihat salah satu produk seni tersebut. Secara
sadar atau tidak, ketika melihat suatu produk seni, misalnya lukisan, kamu akan melakukan penilaian meskipun sekadar
mengatakan “Wah, lukisannya bagus” atau
”lukisannya kurang bagus”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suatu
hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik yang baik adalah apabila disampaikan dengan kalimat yang tepat dan
santun serta bersifat membangun. Oleh
karena itu, kita harus dapat memilih kata yang tepat sehingga tidak menyinggung perasaan. Kritik
bersifat membangun adalah kritik yang dapat
membantu untuk berkarya lebih baik atau menjadi lebih baik lagi setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan
hasil karyanya.
Pujian merupakan pernyataan atau
perkataan yang tulus akan kebaikan, kelebihan, atau keunggulan suatu hasil karya. Pada
pembelajaran ini kamu akan berlatih untuk
menyampaikan kritik dan pujian terhadap suatu karya. Sampaikan kritik dan pujian itu dengan wajar, dan tepat
serta menggunakan bahasa yang lugas dan
santun.
15.
Menceritakan
kembali isi cerpen
Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan sebelum
tampil menceritakan kembali isi cerpen secara lisan.
1.
Ekspresi
Kemampuan
berekspresi dalam penceritaan cerpen, berupa ekspresi roman muka ketika
bercerita yang disesuaikan dengan isi cerita.
Ekspresi wajah, sorot mata, senyum, dan sebagainya merupakan unsur-unsur
yang akan membantu keberhasilan bercerita.
2.
Gestur
Gerak anggota badan juga diperlukan untuk
mendukung penyajian lisan ini agar menjadi lebih menarik. Gunakan
kedua tangan untuk menghidupkan cerpen yang diceritakan.
3.
Bahasa
Salah satu
pendukung keberhasilan bercerita adalah bahasa cerita yang mudah dicerna oleh pendengar.
Bahasa cerita yang menggelitik akan membuat cerita menarik dengan tetap memperhatikan
sikap komunikatif.
4.
Kelancaran
Meskipun ketiga unsur di atas telah dipersiapkan
dengan baik. Namun, bila tidak didukung kelancaran bercerita,
kegiatan bercerita ini pun menjadi gagal.
16.
Menulis
kembali cerpen yang dibaca
Menceritakan
kembali isi cerpen dengan kalimat saendiri merupakan langkah awal untuk
berlatih menulis kreatif. Ada beberapa hal yang perku kamu perhatikan dalam
menuliskan kembali isi cerpen yang dibaca, di antaranya adalah (1) pencerita
(kamu) berposisi sebagai orang ketiga, (2) cerita tersebut sesuai dengan isi
cerpen jangan menambah dengan idemu sendiri, (3) cerita sesuai dengan
alur/urutan peristiwa cerpen yang kamu baca, dan (4) kalimat hendaknya yang
runtut dan mudah dipahami oleh orang lain.Perhatikan contoh berikut.
Imung seorang anak berbadan
kurus dan korengan. Ia bersahabat dengan Pak Jayus, sopir seorang kolonel
polisi bernama Suyatman. Pak Jayus juga seorang ketua RT yang aktif membimbing
remaja. Melalui persahabatan dengan Pak Jayus, Imung memperlihatkan
kecerdasannya dan dapat berperan di lingkungan kepolisian
17.
Menulis
cerpen dari peristiwa yang pernah dialami
Menulis Cerita Pendek
Cerita
pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu
karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian
apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih
memahaminya. Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita
artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal, sedangkan
pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan
tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau
suatu ketika ( 1988 : 165 ).
Menurut
Susanto dalam Tarigan (1984 : 176), cerita pendek adalah cerita yang panjangnya
sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat
dan lengkap pada dirinya sendiri.Sementara itu, Sumardjo dan Saini (1997 : 37)
mengatakan bahwa cerita pendek adalah cerita atau parasi (bukan analisis
argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat terjadi
dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi padat.
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat tetapi padat.
Ciri-ciri Cerita Pendek
Sebagai
sebuah karya sastra berbentuk prosa naratif, cerpen tentu saja memiliki unsur
intrinsik yang sama dengan karya sastra lainnya. Namun, di samping unsur
intrinsik tersebut, cerpen memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan karya
sastra bentuk prosa naratif lainnya. Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di
antaranya sebagai beikut.
1. Isinya
cenderung kurang kompleks
2. Fokus
cerita terpusat pada satu kejadian
3. Hanya
menggunakan satu alur cerita yang rapat
4. Tokoh
dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas
5. Setting
yang digunakan biasanya tunggal
6. Tempo
waktunya relatip pendek
7. Menampilkan
konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada tokohnya.
Membuat Kerangka
Ada
juga kerangka karangan yang sangat mendasar, terutama digunakan untuk membuat
karangan yang pendek, seperti:
1. Tema
karangan.
2. Pembukaan,
kita mulai dengan memperkenalkan berbagai penokohan pada cerita.
3. Isu
cerita dimulai dari semua permasalahan pada keseluruhan cerita.
4. Penutup
pada posisi ini menjelaskan tentang bagaiman akhir dari cerita tersebut.
5. Tujuan
karangan (deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi atau persuasi).
6. Pemilihan
bahan materi yag sesuai degan tema
7. Kerangka
(garis besar/pokok2 pikiran sebanyak2nya spt adanya pikiran utama & pikiran
penjelas).
8. Mengembangkan
karangka menjadi karangan.
9. Mengedit.
Dan
berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam cerpen.
1. Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan
atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali
yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur,
karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa
setiap kata berhubungan dengan tema ini.
2. Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang
efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa
berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita
tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan
waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat
memunculkan tema Anda.
3. Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah
kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat
memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau
tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal
itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah
ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah
cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang
sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca
juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih
tadi.
4. Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita,
sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu
banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa
untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut.
Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan
diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah
mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.
5. Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan
dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu
turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog
hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh
dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema
cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah
tegas dengan menghapusnya.
6. Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik
yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi
selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan,
pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu
berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita
hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan
bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat “twist
ending” (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan
supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir.
7. Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah
terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata
bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu
periksa dan periksa kembali.